Menurut
Wolf dan Weitzelbahwa proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau
tindakan untuk menetapkan, merencanakan dan melaksanakan pelayanan keperawatan
dalam rangka membantu klien untuk mencapai dan memelihara kesehatannya
seoptimal mungkin. Tindakan keperawatan tersebut dilaksanakan berurutan,
terus-menerus, saling berkaitan dan dinamis (Nursalam, 2001:2)
Proses
keperawatan harus saling berkeseninambungan dan berkaitan satu sama lainnya
dari pengkajian, perumusan diagnose
keperawatan,perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
1.
Pengkajian
Pengkajian
adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan suatu proses yang
sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi
dan mengidentifikasi status kesehatan klien (Nursalam, 2001:17)
Potter dan Perry
(1997), pengkajian adalah proses sistematis berupa pengumpulan, verifikasi, dan
komunikasi data tentang klien. Fase dari pengkajian meliputi : pengumpulan data
dan analisa data
a. Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan proses
yang berisikan status kesehatan klien, kemampuan klien untuk mengelola
kesehatan dan perawatannya juga hasil konsultasi dari medis atau profesi
kesehatan lainnya (Nursalam, 2001:17)
1) Data biografi
a)
Identitas Klien
Meliputi
pengkajian nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, suku/
bangsa, tanggal masuk RS, tanggal pengkajian, no medrec, diagnosa medis, alamat
klien. (Donna L. Wong2003:10)
b)
Identitas Penanggung jawab
Meliputi pengkajian nama, umur,
pendidikan, pekerjaan, hubungan dengan klien dan alamat.
2) Riwayat Kesehatan
a)
Keluhan Utama
Untuk
mendapatkan alasan utama individu mencari bantuan profesional kesehatan. (Donna
L. Wong 2003:10)
Merupakan
keluhan klien pada saat masuk RS, klien yang mengalami post op uretroplasty
tidak melakukan pergerakan, lemah, nyeri dan tidak dapat melakukan sebagian
aktivitas sehari-hari.
Selain
itu mengungkapkan hal-hal yang menyebabkan klien membutuhkan pertolongan
sehingga klien dibawa ke RS dan menceritakan kapan klien mengalami apendiksitis.
a) Riwayat Kesehatan Sekarang
Mengungkapkan keluhan yang paling sering dirasakan oleh
klien saat pengkajian dengan menggunakan metode PQRST.metode ini meliputi
hal-hal :
P
: Provokatif / paliatif, yaitu apa yang membuat terjadinya timbulnya keluhan,
hal-hal apa yang memperingan dan memperberat keadaan atau keluhan klien
tersebut yang dikemabangkan dari keluhan utama.
Q
: Quality/ Quantity, seberapa berat keluhan terasa, bagaimana rasanya, berapa
sering terjadinya
R : Regional/ Radiasi, lokasi keluhan tersebut dirasakan
atau ditemukan, apakah juga penyebaran ke area lain, daerah atau area
penyebarannya.
S
: Severity of Scale, intensitas keluhan
dinyatakan dengan keluhan ringan, sedang, dan berat.
T
: Timing, kapan keluhan mulai ditemukan atau dirasakan, berapa sering dirasakan
atau terjadi, apakah secara bertahap, apakah keluhan berulang-ulang, bila
berulang dalam selang waktu berawal lama hal itu untuk menetukan waktu dan
durasi.
b) Riwayat Kesehatan Dahulu
Untuk mendapatkan profil pengakit,cedera atau operasi
yang dialami individu sebelumnya.
(1) Penyalit, operasi atau cidera sebelumnya
(a)
Awitan,
gejala, perjalanan, terminasi
(b)
Kekambuhan
komplikasi
(c)
Insiden
penyakit pada anggota keluarga lain atau komunitas
(d)
Respon
emosi pada hospitalisasi sebelumnya
(e)
Kejadian
dan sifat cidera
(2) Alergi
(a) Hay
fever, asma, atau eksema
(b) Reaksi tak umum terhadap makanan, obat, binatang, tanaman
atau produk rumah tangga.
(3) Obat-obatan
Nama, dosis, jadwal, durasi dan alasan pemberian
(4)
Kebiasaan
(a) Pola perilaku
Menggigit
kuku, menghisap ibu jari, pika, ritual, seperti „selimut pengaman“ , gerakan
tidak umum (membenturkan kepala, memanjat) , tempat tantrum
(b)Aktivasi kehidupan sehari-hari
Jam
tidur dan bangun, durasi tidur malam/siang, usia toilet training, pola defekasi dan berkemih, tipe latihan
(c) Penggunaan/penyalahgunaan obat, alkohol, kopi (kafein)
atau tembakau
(d) Disposisi umum, respon terhadap frustasi (Donna
L. Wong :11-12)
3)
Pemeriksaan fisik
Dilakukan dengan
cara inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi terhadap berbagai sistem tubuh.
Untuk mendapatkan
informasi tentang masalah kesehatan yang potensial (Donna
L. Wong 2003:12)
a) Keadaan umum
Keadaan umum meliputi penampilan umum, postur tubuh, gaya
wicara, mimic wajah
b) Tanda-tanda vital
Bertujuan
untuk mengetahui keadaan tekanan darah, nadi, pernafasan, suhu tubuh,
c) kulit
Kaji kedalaman,
luas luka bakar, Kaji keadaan kulit mengenai tekstur, kelembaban, turgor, warna
dan fungsi perabaan, pruritus, perubahan warna lain, jerawat, erupsi, kering
berlebih, selain itu perlu dikaji apakah ada sianosis.
d) Kepala
kaji
cedera lain seperti memar pada kepala, periksa kebersihan dan keutuhan rambut.
e)
Mata
Periksa
mata untuk mengetahui ada tidaknya nyeri tekan, kaji reflek cahaya, edema
kelopak mata.
f) Hidung
Perdarahan
hidung (epitaksis), kaji cairan yang keluar dari hidung,ada tidaknya sumbatan.
g)
Telinga
Kaji ada tidaknya sakit telinga, rabas, bukti kehilangan
pendengaran.
h) Mulut
Pernafasan
mulut, perdarahan gusi, kaedaan gigi, jumlah gigi, kaji kelembaban mukosa,
warna mukosa bibir.
i)
Tenggorokan
Sakit tenggorokan, kaji adanya kemerahan atau edema, kaji
ada tidaknya kesulitan dalam menelan, tersedak, serak atau ketidakteraturan
suara lain.
j)
Leher
Kaji nyeri,
keterbatasan gerak, kekakuan, kesulitan menahan kepala lurus, pembesaran
tiroid, pembesaran nodus atau massa lain.
k) Dada
Kaji
kesimetrisan bentuk dada, pembesaran payudara, pembesaran nodus axila (untuk
wanita remaja, tanyakan tentang pemeriksaan payudara).
l) Kardiovaskuler
Kaji warna konjungtiva, ada tidaknya sianosis, warna
bibir, adanya peningkatan tekanan vena jugularis, kaji bunyi jantung pada dada,
pengukuran tekanan darah, dan frekuensi nadi.
m) Adbomen
Kaji bentuk adbomen, keeadaan luka, kaji tanda-tanda
infeksi, kaji SBU, perkusi area abdomen.
n)
Punggung
dan bokong
Kaji bentuk punggung dan bokong, kaji ekstremitas : CRT,
turgor kulit, kekuatan otot, refleks bisep, trisep, refleks patela, dan
achiles.
o)
Genitalia
Kaji
kebersihan genitalia, kebiasaan BAK
p)
Anus
Kaji BAB dan keadaan di area anus.
q)
Sistem
persyarafan
Kaji adanya penurunan sensasi sensori, nyeri penurunan
refleks, nyeri kepala, fungsi syaraf kranial dan fungsi serebral, kejang,
tremor.
4)
Riwayat
nutrisi
Untuk
mendapatkan informasi tentang keadekuatan masukan diet anak dan pola makan. (Donna
L. Wong 2003:14)
5)
Riwayat
Medis Keluarga
Untuk
mengidentifikasi adanya sifat genetik atau penyakit yang memiliki kecendrungan
familial ; untuk mengkaji kebiasaan keluarga dan terpapar penyakit menular yang
dapat mempengaruhi anggota keluarga. (Donna L. Wong 2003:14)
6)
Pola Aktivitas
Sehari-hari
Mengungkapkan pola
aktivitas klien sebelum sakit dan sesudah sakit. Yang meliputi nutrisi,
eliminasi, personal hygene, istirahat tidur, aktivitas dan gaya hidup.
a)
Data Psikologis
Kemungkinan klien
memperlihatkan kecemasan terhadap penyakitnya, hal ini diakibatkan karena
proses penyakit yang lama dan kurangnya pengetahuan tentang prosedur tingakan
yang akan dilakukan. Kaji ungkapan klien tentang ketidakmampuan koping,
perasaan negatif tentang tubuh serta konsep diri klien
b) Data
Sosial
Perlu dikaji tentang keyakinan klien tentang kesembuhannya dihubungkan
dengan agama yang dianut klien dan bagaimana persepsi klien terhadap
penyakitnya, bagaiman aktifitas klien selama menjalani perawatan di rumah sakit
dan siapa yang menjadi pendorong atau pemberi motivasi untuk kesembuhan.
c)
Riwayat
seksual
Untuk mendapatkan informasi tentang masalah dan atau
aktivitas orang muda dan adanya data yang berhubungan dengan aktivitas seksual
orang dewasa yang mempengaruhi anak. (Donna L. Wong
:14)
d) Data
Spiritual
Perlu dikaji tentang persepsi klien
terhadap dirinya sehubungan dengan kondisi sekitarnya, hubungan klien dengan
perawat, dokter dan tim kesehatan lainnya. Biasanya klien akan ikut serta dalam
aktifitas sosial atau menarik diri dari interaksi sosial terutama jika sudah
terjadi komplikasi fisik seperti anemia, ulkus, gangren dan gangguan
penglihatan.
1)
Data
penunjang
a)
Laboratorium
Dengan pemeriksaan
darah akan diketahui apakah infeksi muncul atau tidak.
b)
Terapi
Dengan terapi dapat
diketahui pemberian terapi yang akan diberikan.
b. Analisa Data
Setelah
data terkumpul, data harus ditentukan validitasnya. Setiap data yang didapat,
kemudian dianalisis sesuai dengan masalah. Menentukan validitas data membantu
menghindari kesalahan dalam intrepetasi data.
Diagnosa
keperawatan adalah suatu pernyataan mengenai masalah klien baik aktual maupun
potensial yang didapat dari status kesehatan klien (Erb, Olivieri,
Kozier,1991:169)
Diagnosa
yang mungkin muncul pada klien dengan Post LEadalah
( Doenges: 2000, 508) dalam Nursing
care plans,Guidelines for planning and documenting patient care.
a. Nyeri
akut berhubungan dengan iritasi kimias peritoneum perifer (toksin)
b.
Ketidak seimbangan
nutrisi : kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual/muntah,disfungsi usus meningkat
kebutuhan metabolic,anoreksia.
c. Kekurangan
volume cairan (kehilangan aktif) berhubungan dengan perpindah cairan dari
ekstraseluler,intravaskuler,dan area intestisial ke dalam usus/ area
peritonial,muntah,aspirasi NGT/usus,demam ,secara medik cairan terbatasi.
d. Resiko
tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan primer
(kulit rusak, trauma jaringan, gangguan peristaltic)
2.
Intervensi
Intervensi adalah kegiatan dalam keperawatan yang meliputi :
meletakan persetujuan pada klien, menetapkan asli yang di capai dan memilih
intervensi keperawatan untuk mencapai tujuan (totter & terry)
a. Nyeri
akut berhubungan dengan iritasi kimias peritoneum perifer (toksin)
Tujuan :Rasanyeri teratasi
Kriteria evaluasi :
a) Tampak
rileks, mengatakan nyeri dalam tingkat yang dapat ditoleransi,
b) Menunjukan
keterampilan kemampuan relaksasi dan aktifitas reurapetik sesuai indikasi
No
|
Inrervensi
|
rasional
|
1
2
3
4
|
Kaji nyeri, catat lokasi, krakteristik,berat(
sekala) selidiki dan laporkan perubahan nyeri dengan tepat.
Anjurkan
bernafas
dalam
pertahankan
istirahat dengan posisi semi polwer
berikan aktifitas hiburan
untuk menghilangkan nyeri
|
Berguna dalam pengawasan keefektifan obat dan
kemajuan penyembuhan.
Pernafasan yang dalam dapat menghirup o2 secara
adekuat sehingga otot-otot menjadi relaksasi sehingga dapat mengurangi nyeri.
Grafitasi melokalisasi eksudat dalam abdomen bawah
atau velvis menghilangkan tegangan adbomen yang bertambah dengan posisi
terlentang.
Fokus perhatian kembali,
Menghilangkan relaksasi dan meningkatkan kemampuan
koping
|
b.
Ketidak seimbangan
nutrisi : kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual/muntah,disfungsi usus
meningkat kebutuhan metabolic,anoreksia.
Tujuan :Kebutuhan
nutrisi terpenuhi
Kriteria hasil :
§ Mempertahankan
berat badan normal,mentoleransi diet tanpa rasa tidak nyaman
No
|
Intervensi
|
Rasional
|
1
2
3
4
5
|
Kaji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi klien
Perkirakan / hitung pemasangan kalori timbang
berat badan
Berikan makanan sedikit tapi sering
Anjurkan kebersihan oral sebelum makan
Tawarkan minum saat makan bila toleran
|
Menganalisa peyebab tidak adekuatnya nutrisi.
Menhidentifikasi kekurangan / kebutuhan nutrisi
Mengawasi keefektifan secara diet tidak memberi
rasa bosan dan pemasukan nutrisi dapat ditingkatkan
Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan
Dapat mengurangi mual dan menghilangkan gas
|
c. Kekurangan
volume cairan (kehilangan aktif) berhubungan dengan perpindah cairan dari
ekstraseluler,intravaskuler,dan area intestisial ke dalam usus/ area
peritonial,muntah,aspirasi NGT/usus,demam ,secara medik cairan terbatasi.
Tujuan :Mempertahankan
keseimbanhan volume caiaran
Kriteria
evaluasi
§ Klien
tidak diare
§ Nafsu
makan baik
§ Klien
tidak mual muntah
No
|
Intervensi
|
Rasional
|
1
2
3
|
Monitor
tanda- tanda vital
Monitor
intake output dan konsentrasi urine
Berikan
cairan sedikit demi sedikit tapi sering
|
Merupakan
indikator secara dini tentang hipovolemia
Menurunya
output dalam konsentrasi urine akan meningkatkan
Kepekaan/endapan
sebagai salah satu kesan adanya dehidrasi dan membutuhkan peningkatan cairan.
Untuk
menimalkan hilangnya cairan
|
d. Resiko
tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan primer
(kulit rusak, trauma jaringan, gangguan peristaltic)
Tujuan :Infeksi
tidak terjadi
Kriteria
evaluasi :
§ Meningkatkan
peyembuhan luka dengan benar, bebas tanda infeksi/implamasi (drainasepurulen,
eritmea dan edema)
No
|
Intervensi
|
Rasional
|
1
2
3
4
|
Pantau tanda – tanda vital terhadap bukti
infeksi
Terhadap infeksi
Ganti balitan sesuai program,
Gunakan teknik septic dan aseptic kaji luka
untuk terjadinya pembengkakan
Bersihkan lingkungan sekitar pasyen sebelum
dan sesudah di pake
|
Deteksi dini terhadap potensial masalah
dengan intervensi segera dapat dicegah
Deteksi awal terhadap tanda infeksi agar
dapat dicegah.
Meminimalisir terjadinya infeksi.
Mencegah terbentuknya mikroorgansme yang
dapat menyebabkan infeksi
|
e.
Ansietas / ketakutan
berhubungan dengan krisis situasi, faktor fisiologis
Tujuan
:Klien dapat memahami perawatan post oprasi dan pengobatannya
Kriteria
evaluasi
§
Ekspresi wajah rileks,
perasaan cemas berkurang,
Mengungkapkan
pemahaman tentang proses peyakit,
Pengobatan
dan potensial infeksi.
No
|
Intervensi
|
Rasional
|
1
2
|
Gunakan pendekatan
secara tenang, beri informasi dan motivasi untuk bertanya
Jelaskan tujuan
semua tindakan yang di programkan
|
Penjelasan yang jelas
dan sederhana paling baik untuk dipahami
Pengetahuan tentang
apa yang diharapkan membantu mengurangi asietas
|
3.Implementasi
Implementasi adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk
mencapai tujuan yang spesifik.Tahap implementasi dimulai setelah rencana
tindakan disusun untuk membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan.Tujuan
dari implementasi adalah membantu klien dalam mencapai tujuan yang telah
titetapkan yang mencakup peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dan
pemulihan kesehatan. (Erb, Olivieri, Kozier, 1991 : 169)
1.
Evaluasi
Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses
keperawatan yang menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana
tindakan dan pelaksanaannya sudah berhasil dicapai. Meskipun tahap evaluasi
diletakkan pada akhir proses keperawatan, evaluasi merupakan bagian integral
pada setiap tahap proses keperawatan. Pengumpulan data perlu direvisi untuk
menentukan apakah informasi yang telah dikumpulkan sudah mencukupi dan apakah
perilaku yang diobservasi sudah sesuai.Diagnosa juga perlu dievaluasi dalam hal
keakuratan dan kelengkapannya.Tujuan dan intervensi dievaluasi untuk menentukan
apakah tujuan tersebut dapat dicapai secara efektif atau tidak. (Erb, Olivieri,
Kozier, 1991 : 169)
0 comments
Post a Comment