(1) Pengertian
Involusi uteri atau pengerutan uterus merupakan suatu proses dimana uterus kembali kekondisi sebelum hamil dengan berat sekitar 60 gram. Proses ini dimulai setelah plasenta lahir akibat otot-otot polos uterus.
(2) Proses Involusi Uteri
Proses involusi uterus dalah sebagai berikut:
(a) Autolysis
Merupakan proses penghancuran diri sendiri yang tejadi di dalam otot uterin. Enzim proteolitik akan memmendekan jaringan otot yang telah sempat mengendur sehingga 10 kali panjangnya dari semula dan lima kali lebar dari semulaselama kehamilan.Sitoplasma sel yang berlebihan akan tercerna sendiri sehingga tertinggal jaringan fibro elastic dalam jumlah renik sebagai bukti kehamilan.
(b) Atrofi Jaringan
Jaringan yang berfoliferasi karena danya estrogen yang sangat besar kemudian mengalami atrofi sebagai reaksi terhadap penghentian produksi estrogen yang menyertai pelepasan plasenta, lapisan desidua akan mengalami atrofi dan terlepas dengan meninggalkan lapisan bsal yang akan beregenerasi menjadi endonetrium yang baru.
(c) Efek oksitosin
Intensitas kontraksi uterus meningkat setelah bayi lahir diduga terjadi sebagai respon terhadap penurunan volume intra uterin.Hormon oksitosin memperkuat dan mengatur kontraksi uterus, mengkompresi pembuluh darahdan membantu peroses homeostatis. Kontraksi dan retraksi otot uterin akan mengurangi suplai darah ke uterus sehingga akan mengurangi bekas luka tempat implantasi plasenta dan mengurangi pendarahan.
Involusi uteri atau pengerutan uterus merupakan suatu proses dimana uterus kembali kekondisi sebelum hamil dengan berat sekitar 60 gram. Proses ini dimulai setelah plasenta lahir akibat otot-otot polos uterus.
(2) Proses Involusi Uteri
Proses involusi uterus dalah sebagai berikut:
(a) Autolysis
Merupakan proses penghancuran diri sendiri yang tejadi di dalam otot uterin. Enzim proteolitik akan memmendekan jaringan otot yang telah sempat mengendur sehingga 10 kali panjangnya dari semula dan lima kali lebar dari semulaselama kehamilan.Sitoplasma sel yang berlebihan akan tercerna sendiri sehingga tertinggal jaringan fibro elastic dalam jumlah renik sebagai bukti kehamilan.
(b) Atrofi Jaringan
Jaringan yang berfoliferasi karena danya estrogen yang sangat besar kemudian mengalami atrofi sebagai reaksi terhadap penghentian produksi estrogen yang menyertai pelepasan plasenta, lapisan desidua akan mengalami atrofi dan terlepas dengan meninggalkan lapisan bsal yang akan beregenerasi menjadi endonetrium yang baru.
(c) Efek oksitosin
Intensitas kontraksi uterus meningkat setelah bayi lahir diduga terjadi sebagai respon terhadap penurunan volume intra uterin.Hormon oksitosin memperkuat dan mengatur kontraksi uterus, mengkompresi pembuluh darahdan membantu peroses homeostatis. Kontraksi dan retraksi otot uterin akan mengurangi suplai darah ke uterus sehingga akan mengurangi bekas luka tempat implantasi plasenta dan mengurangi pendarahan.
0 comments
Post a Comment