1)
Payudara
Keadaan
payudara pada dua hari pertama nifas sama dengan keadaan dalam kehamilan. Pada
waktu ini buah dada belum mengandung susu, melainkan kolostrum yang dapat
dikeluarkan dengan memijat areola mamae. Progesteron dan estrogen yang
dihasilkan plasenta, merangasang pertumbuhan kelenjar-kelenjar susu. Setelah
plasenta lahir, maka luteotropic hormone
(LTH) dengan bebas dapat merangsang laktasi. Lobus posterior hipofisis
mengeluarkan oxytocin yang merangsang pengeluaran air susu. Pengeluaran air
susu adalah refleks yang ditimbulkan oleh rangsang penghisapan putting susu
oleh bayi. Rangsang ini menuju ke hypophyse dan menghasilkan oxytocin yang
menyebabkan payudara mengeluarkan air susunya. Pada hari ketiga postpartum,
payudara menjadi besar, keras dan nyeri. Ini menandai permulaan sekresi air
susu dan kalau areola mamae dipijat, keluarlah cairan putih dari putting susu.
2)
Uterus
Involusio
uteri merupakan proses kembalinya uterus kekeadaan sebelum hamil dengan berat
sekitar 60 gram pada akhir minggu ke-6. Proses ini dimulai segera setelah
plasenta keluar setelah kontraksi otot-otot polos uterus.Pada akhir tahap ketiga persalinan, uterus
berada di garis tengah, kira-kira dua cm di bawah umbilicus. Berikut ini
perubahan uterus pada masa nifas :
Table
II.1
Perubahan
Uterus Masa Nifas
Waktu
|
Tinggi Fundus Uteri
|
Bobot Uterus
|
Diameter Uterus
|
Palpasi Serviks
|
Akhir persalinan
|
Setinggi pusat
|
900-1000 gram
|
12.5 cm
|
Lembut/lunak
|
Akhir minggu ke-1
|
½ pusat sympisis
|
450-500 gram
|
7.5 cm
|
2 cm
|
Akhir minggu ke-2
|
Tidak teraba
|
200 gram
|
5.0 cm
|
1 cm
|
Akhir minggu ke-6
|
Normal
|
60 gram
|
2.5 cm
|
Menyempit
|
Sumber : Anggraeni, 2010:37
3)
Lochea
Lochea
adalah ekskresi cairan Rahim selama masa nifas. Lochea mengandung darah dan
sisa jaringan desidua yang nekrotik dari dalam uterus. Lochea memiliki karakter
berbau amis. Perubahan lochea dapat digambarkan dari table berikut :
Tabel
II.2
Jenis-Jenis
Lochea
Lochea
|
Waktu
|
Warna
|
Ciri-ciri
|
Rubra
|
1-2 hari
|
Merah
kehitaman
|
Terdiri dari
darah segar, jaringan sisa-sisa plasenta, dinding uteru, lemak bayi, lanuago
(rambut bayi), dan sisa meconium
|
Sanginolenta
|
3-4 hari
|
Merah
kecoklatan dan berlendir
|
Sisa darah
bercampur lendir
|
Serosa
|
7-14 hari
|
Kuning
kecoklatan
|
Lebih sedikit
darah dan lebih banyak serum, juga terdiri dari leukosit dan robekan/laserasi
plasenta
|
Alba
|
>14
hari
|
Putih
|
Mengandung
leukosit, sel desidua dan sel epitel, selaput lender serviks dan serabut
jaringan mati.
|
Sumber : Anggraeni,S.ST, 2010:38
4)
Vulva,
Vagina, dan Perineum
Vulva
dan vagina mengalami penekanan serta peregangan yang sangat besar selama proses
melahirkan bayi, dan dalam beberapa hari pertama setelah proses tersebut, kedua
organ ini tetap berada dalam keadaan kendur. Vagina yang semula sangat teregang
akan kembali secara bertahap ke ukuran sebelum hamil, enam sampai delapan minggu
setelah bayi lahir.
Segera setelah
melahirkan perineum menjadi kendur karena sebelumnya teregang oleh tekanan
kepala bayi yang bergerak maju. Pada postpartum hari ke-5, perineum sudah
mendapatkan kembali sebagian besar tonusnya sekalipn tetap lebih kendur dari
pada keadaan semula.
0 comments
Post a Comment