Menurut Hellen Ferrer,
2001: 161 bahwa indikasi sctio caesarea di
bagi menjadi 2 yaitu:
1)
Indikasi ibu
a) Cepalo pelvic disproportion / disproporsi kepala panggul yaitu apabila bayi
terlalu besar atau pintu atas panggul terlalu kecil sehingga tidak dapat
melewati jalan lahir dengan aman, sehingga membawa dampak serius bagi ibu dan
janin.
b)
Plasenta
previa yaitu plasenta melekat pada ujung
bawah uterus sehingga menutupi serviks sebagian atau seluruhnya, sehingga
ketika serviks membuka selama persalinan ibu dapat kehilangan banyak darah, hal
ini sangat berbahaya bagi ibu maupun janin.
c) Tumor pelvis (obstruksi jalan
lahir), dapat menghalangi jalan lahir akibatnya bayi tidak dapat dikeluarkan
lewat vagina.
d) Kelainan tenaga atau kelainan his,
misalnya pada ibu anemia sehingga kurang kekuatan/tenaga ibu untuk mengedan
dapat menjadi rintangan pada persalinan, sehingga persalinan mengalami
hambatan/kemacetan.
e) Ruptura uteri imminent (mengancam) yaitu adanya ancaman akan terjadi ruptur uteri
bila persalinan dilakukan dengan persalinan spontan.
f)
Kegagalan
persalinan: persalinan tidak maju dan tidak ada pembukaan, disebabkan serviks
yang kaku, seringterjadi pada ibu primi tua atau jarak persalian yang lama
(lebih dari delapan tahun)
g) Penyakit ibu (eklamsia/ preeklamsi
yang berat, DM, penyakit jantung, kanker cervikal), pembedahan rahim sebelumnya
(riwayat sectio caesarea, ruptur
rahim yang sebelumnya, miomektomi), sumbatan jalan lahir .
2) Indikasi
janin
a) Janin besar yaitu bila berat badan
bayi lebih dari 4000 gram, sehingga sulit melahirkannya
b) Kelainan gerak, presentasi atau
posisi ideal persalinan pervaginam adalah dengan kepala ke bawah/ sefalik
c) Gawat janin, janin kelelahan dan
tidak ada kemajuan dalam persalinan
d) Hidrocepalus dimana terjadi
penimbunan cairan serebrospinalis dalam ventrikel otak sehingga kepala menjadi
lebih besar serta terjadi peleberan sutura-sutura dan ubun-ubun, kepalka
terlalu besar sehingga tidak dapat berakomodasi dengan jalan lahir.
0 comments
Post a Comment