ALT/TEXT GAMBAR
Powered by Blogger.

Sponsor Kami

Featured Video

Berbagi Indah Pada Waktunya Dengan Dunia ILMU

Total de visualizações

Followers

Wednesday, 20 June 2012

Pencegahan Pre Eklamsia

ALT/TEXT GAMBAR

Pemeriksaan antenatal yang teratur dan teliti dapat menemukan tanda – tanda dini pre eklamsia, dan dalam hal itu harus di lakukan penanganan semestinya. Walaupun timbulnya pre eklamsia tidak dapat di cegah sepenuhnya, namun frekuensinya dapat di kurangi dengan pemberian penerangan secukupnya dan pelaksanaan pengawasan yang baik pada wanita hamil.
Penerangan tentang manfaat istirahat dan diet berguna dalam pencegahan. Istirahat tidak selalu berarti berbaring di tempat tidur, namun pekerjaan sehari – hari perlu di kurangi dan di anjurkan lebih banyak berbaring dan duduk. Diet tinggi protein dan rendah lemak, karbohidrat, garam dan penambahan berat badan yang tidak berlebihan perlu di anjurkan (sarwono Prewihardjo, 1999: 290)
Pencegahan preeklamsi secara umum ( Hellen Ferer, 2001: 111) yaitu:
1)       Diet makan
Makanan yang tinggi protein, tinggi karbohidrat cukup vitamin dan rendah lemak. Kurangi garam apabilaberat badan bertambah atau terjadi edema. Makanan berorientasi pada empat sehat lima sempurna. Untuk meningkatkan jumlah protein dengan tambahan satu butir telur setiap hari.
2)      Cukup istirahat
Istirahat yang cukup pada saat hamil semakin tua dalam arti bekerja seperlunya dan di sesuaikan dengan kemampuan. Lebih banyak duduk atau berbaring ke arah punggung janin sehingga aliran darah ke plasenta tidak mengalami gangguan.
3)      Pengawasan antenatal
Bila terjadi perubahan perasaan dan gerak janin dalam rahim segera datang ke tempat pemeriksaan. Keadaan yang memerluka perhatian yaitu:
a)      Uji kemungkinan pre eklamsia
(1)          Pemeriksaan tekanan darah atau kenaikannya
(2)          Pemeriksaan tinggi fundus uterus
(3)          Pemeriksaan berat badan atau edema
(4)          Pemeriksaan protein dalam urine
(5)          Jika mungkin di lakukan pemeriksaan fungsi ginjal, hati, gambaran darah umum, dan pemeriksaan retina mata.
b)      Penilaian kondisi janin dalam rahim dengan:
(1)          Pemantauan tinggi fundus uteri
(2)          Pemeriksaan janin, gerakan janin dalam rahim, denyut jantung janin pemantauan air ketuban
(3)          Usulkan untuk melakukan pemeriksaan ultrasonografi

0 comments

Post a Comment

ALT/TEXT GAMBAR
ALT/TEXT GAMBAR