ALT/TEXT GAMBAR
Powered by Blogger.

Sponsor Kami

Featured Video

Berbagi Indah Pada Waktunya Dengan Dunia ILMU

Total de visualizações

Followers

Wednesday, 18 July 2012

Penatalaksanaan Pasca Operasi Sectio caesarea

ALT/TEXT GAMBAR
Menurut Cunningham (2006) penatalaksanaan untuk klien post sectio caesarea meliputi :
1)      Analgesik
            Untuk wanita dengan ukuran tubuh rata-rata dapat suntik 75 mg meperidin IM setiap 3 jam sekali bila perlu untuk mengatasi rasa sakit atau dapat disuntikan dengan cara serupa 10-15 mg morfin sulfat. Obat-obatan antiemetik, misalnya prometasin 25 mg biasanya diberikan bersama-sama dengan pemberian preparat narkotik
2)      Tanda-tanda vital
             Setelah dipindahkan ke ruang rawat, maka tanda-tanda vital pasien harus di evaluasi setiap 4 jam sekali. Jumlah urin dan jumlah darah yang hilang serta keadaan fundus uteri harus diperiksa, adanya abnormalitas harus dilaporkan.Selain itu suhu juga perlu diukur.



3)      Terapi cairan dan diet
  Untuk pedoman umum, pemberian 3 liter larutan, termasuk Ringer Laktat, terbukti sudah cukup selama pembedahan dan dalam 24 jam pertama berikutnya. Meskipun demikian, jika output urin di bawah 30 ml perjam, pasien harus dievaluasi kembali. Bila tidak ada manipulasi intra abdomen yang ekstensif atau sepsis, pasien seharusnya sudah dapat menerima cairan per oral satu hati setelah pembedahan.Jika tidak, pemberian infus boleh diteruskan.Paling lambat pada hari kedua setelah operasi, sebagian besar pasien sudah dapat menerima makanan biasa.

4)      Vesika urinaria dan usus
         Kateter sudah dapat dilepas dari vesika urinaria setelah 12 sampai 24 jam post operasi. Kemampuan mengosongkan urinaria harus dipantau sebelum terjadi distensi. Gejala kembung dan nyeri akibat inkoordinasi gerak usus dapat menjadi gangguan pada hari ke-2 dan ke-3 post operasi. Pemberian supositoria rectal akan diikuti dengan defekasi atau jika gagal, pemberian enema dapat meringankan keluhan pasien.

5)      Ambulasi
         Pada hari pertama post operasi, pasien dengan bantuan perawat dapat bangun dari tempat tidur sebentar sekurang-kurangnya sebanyak 2 kali. Ambulasi dapat ditentuka waktunya sedemikian rupa sehingga preparat analgesik yang baru saja diberikan akan mengurangi rasa nyeri. Pada hari kedua, pasien dapat berjalan ke kamar mandi dengan pertolongan.Dengan ambulasi dini, trombosit vena dan emboli pulmoner jarang terjadi.



6)      Perawatan luka
         Luka insisi diinspeksi setiap hari, sehingga pembalut luka yang relative ringan tampak banyak plester sangat menguntungkan.Secara normal jahitan kulit diangkat pada hari ke empat setelah pembedahan.Paling lambat pada hari ke tiga post partum, pasien sudah dapat mandi tanpa membahayakan luka insisi.

7)       Laboratorium
         Secara rutin Ht diukur pada pagi hari setelah operasi, Ht harus segera dicek kembali bila terdapat kehilangan darah atau bila terdapat oliguri atau keadaan lain yang menunjukan hipovolemia. Jika Ht stabil, pasien dapat melakukan ambulasi tanpa kesulitan apapun dan kemungkinan kecil jika terjadi kehilangan darah lebih lanjut.

0 comments

Post a Comment

ALT/TEXT GAMBAR
ALT/TEXT GAMBAR