1. Pengertian
a. Skizofrenia
Skizofrenia adalah psikosa fungsional dengan gangguan utama pada proses berfikir serta disharmoni (perpecahan, keretakan) antara proses berfikir, afek/emosi, kemauan dan psikomotor disertai distorsi kenyataan terutama karena waham dan halusinasi: asosiasi terbagi-bagi sehingga timbul inkoherensi, afek dan emosi menjadi inadekuat, psikomotor menunjukan penarikan diri, ambivalensi dan perilaku bizar. (Maramis, 1998: 766)
Skizofrenia adalah gangguan psikotik yang tidak diketahui etiologinya, ditandai oleh gejala positif dan gejala negatif, mempengaruhi pikiran, perasaan dan perilaku serta fungsi sosial dan pekerjaan.(Gemah Nuripah, dr. SpKJ, M. Kes)
Skizofrenia merupakan suatu bentuk psikosa yang terdiri dari suatu kelompok sindrom klinis yang dinyatakan dengan kelainan dalam isi dan organisasi pikiran, persepsi masukan sensori, ketegangan afek/emosional, identitas, kemauan, perilaku psikomotor, dan kemampuan untuk menetapkan hubungan interpersonal yang memuaskan. (Townsend alih bahasa Helena, 1998:143).
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa skizofrenia adalah psikosa fungsional yang kronis dan sering mereda dengan gangguan utama pada proses berfikir serta disharmoni (perpecahan, keretakan) antara proses berfikir, afek/emosi, kemauan dan psikomotor disertai distorsi kenyataan terutama karena waham dan halusinasi, persepsi masukan sensori, identitas, dan kemampuan untuk menetapkan hubungan interpersonal yang memuaskan dengan gejala yang ditampilkan terutama ketidakmampuan dalam merawat diri sendiri.
b. Skizofrenia Paranoid
“Skizofrenia Paranoid adalah jenis Skizofrenia yang paling sering dijumpai di negara manapun. Gambaran klinis didominasi oleh waham-waham yang secara relatif stabil, sering kali bersifat paranoid, biasanya disertai oleh halusinasi-halusinasi, terutama halusinasi pendengaran, dan gangguan-gangguan persepsi. Gangguan afektif, dorongan kehendak (volition) dan pembicaraan serta gejala-gejala katatonik tidak menonjol. (Depkes RI, 1993: 110)”
Skizofrenia Paranoid dikarakteristikkan dengan adanya kecurigaan yang ekstrem terhadap orang lain, dengan halusinasi dan waham kejar atau kebesaran”. (Townsend alih bahasa Helena, 1998:143).
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa skizofrenia paranoid adalah suatu keadaan gangguan jiwa yang yang jalannya konstan dan didominasi oleh adanya kecurigaan yang ekstrem terhadap orang lain juga adanya halusinasi serta waham kejar atau kebesaran.
c. Konsep diri
Konsep diri yaitu semua pikiran, kepercayaan dan keyakinan yang diketahui tentang dirinya yang mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain
d. Harga diri rendah
Harga diri rendah adalah individu yang cenderung untuk menilai dirinya negatif dan merasa lebih rendah dari orang lain. (Dep.Kes. Ri,2000:98).
0 comments
Post a Comment