a. Instalasi Kamar Operasi
Merupakan bagian integral yang penting dari pelayanan suatu rumah sakit berbentuk suatu unit yang terorganisir dan sangat terintegrasi, dimana didalamnya tersedia sarana dan prasarana penunjang untuk melakukan tindakan pembedahan.
1.
b. Tindakan Operasi
Adalah semua tindakan pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan tubuh yang akan ditangani.
c. Pre Operasi
Fase awal dari perioperatif yang dimulai sejak mengambil keputusan untuk tindakan pembedahan dibuat sampai pasen dipindahkan ketempat kamar bedah.
d. Intra Operasi
Fase sejak pasen dipidahkan ke dan dari kompleks ruang operasi
e. Post Operasi
Suatu fase akhir dari perioperatif yang dimulai sejak pasen masuk perawatan PACU (Postoperative Anesthesi Care Unit) sampai pasen sembuh total dari pembedahan.
2. Filosopi Pembedahan
Pembedahan merupakan bagian dari tahap pengobatan, relatif singkat, sangat penting dan menakutkan.
Dalam melakukan pembedahan harus memiliki visi dan misi demi kepentingan pasen yang dilakukan dengan cara aman.
Visi pembedahan;
a. Menjadi yang terbaik
b. Bermutu
c. Mengikuti kemajuan ilmu dan teknologi
Misi pembedahan;
a. Menyembuhkan
b. Mengurangi penderitaan
c. Memperbaiki kualitas hidup
Agar pembedahan berlangsung baik dan aman bagi pasen serta personil kamar bedahsangat diperlukan;
a. Nilai-nilai luhur tata kerja kamar bedah
b. Etika profesi
c. Dan rambu-rambu
Pembedahan harus dilakukan sebaik mungkin, pelayanan bermutu merupakan unsur yang sangat diperlukan. Unsur tersebut yaitu;
a. Effectiness
Pelayanan terbaik “The best possible care”
b. Efficiency
Biaya yang wajar “Cost effectivnes”
c. Acceptability
Kepuasan pasen “Patien Satispaction”
Untuk pelayanan yang bermutu diperlukan :
a. Kompetensi tim bedah
b. Kerja sama tim
c. Manajemen kamar bedah
d. Bangunan dan peralatan yang mendukung
e. Komitmen kuat manajemen rumah sakit untuk terselenggaranya pelayanan prima
3. Ketenagaan
Dalam setiap melakukan pembedahan idealnya tim bedah terdiri dari;
a. Dokter pembedah (Operator)
b. Dokter Anesthesi
c. Perawat kamar bedah; sirkuler, instument (scrub), RNFA (register nurse first Assistance)
d. Perawat Anesthesi
4. Tata Ruang Kamar Operasi
Ruang kamar operasi/kamar bedah harus didesain sedemikian rupa sesuai standar demi terselenggaranya pelayanan yang bermutu.
Tata kerja kamar bedah
a. Faktor penentu
Berdasarkan visi dan misi kamar bedah
Organisasi, manajemen kamar bedah
Desain dan struktutr kamar bedah
Peralatan yang memadai
b. Prisip disinfeksi dan dekontaminasi (Universal Precaution)
Perlindungan diri sendiri
Perlindungan terhadap pasen
Perlindungan terhadap lingkungan
c. Hal-hal yang harus diperhatikan
Teknik aseptik yang benar
Peraturan asepsis
Kontruksi dan desain kamar bedah
Pentingnya hygien dan kesehatan personil
Aturan tata kerja umum sewaktu pembedahan
Tata cara cuci tangan
Mempertahankan keadaan asepsis bedah
Lingkungan kerja dikamar bedah harus menujang keselamatan dan kesehatan kerja dikamar bedah karena;
Kamar bedah merupakan lingkungan paling berbahaya/potensial hazards
Penggunaan instrumen tajam sering terjadi luka tusuk, goresan dll
Resiko terjadinya infeksi cukup tinggi
Ruang kerja terbatas
Keterbatasan jangkauan penglihatan
Paparan dari darah dan gas sering terjadi
Tuntutan bekerja cepat
Static postur/ergonomi
Kecemasan, lelah, frustasi, stress
Strategi keselamatan;
Siapkan PPD (perlengkapan perlindungan diri) ekstra; cuci tangan, sarung tangan, masker , baju kerja, pelindung mata dll.
Wadah benda tajam disiapkan
Perencanaan penanganan benda-benda tajam
Pastikan seluruh anggota mengetahui perencanaan tersebut
Modifikasi perencanaan saat dibutuhkan
Fokuskan cara penggunaan benda-benda tajam
Ingatkan anggota tim operasi akan potensi bahaya
Melarang orang masuk dalam ruang operasi
Hindari percakapan yang tidak perlu
Simpan tabung darah seluruh pasen sebelum operasi dalam lab, untuk diperiksa kemungkinan pemaparan HIV
Tanda persetujuan untuk tes HIV, bila terjadi dipemaparan harus dilakukan sebelum operasi.
Sumber:catatan kuliah
0 comments
Post a Comment